PEMASARAN
Disusun
untuk Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Dasar-dasar Bisnis Islam
Dosen
Pengampu : Ariana Suryorini, SE., M.MSI.

Disusun
Oleh :
Nadiya
Zahrotul Izza (1601036009)
Misfikhotul
Murdayanti (1601036012)
Erlina
Lubis (1601036014)
M.
Ardian Choirul
Tasbihi (1601036032)
MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017
A.
Membangun Hubungan Pelanggan melalui Pemasaran Efektif
Revolusi industri
yang mengantarkan produksi perorangan menjadi masuk ke era produksi massal.
Produsen beralih dari pemasaran barang yang dibuat berdasarkan pesanan ke
pemasaran barang yang dibuat persediaan. Perusahaan beralih dari pemasaran
massal yang penuh dengan pemborosan ke pemasaran yang lebih seksama. Salah
satunya denag melakukan bisnis informasi. Informasi sendiri memiliki keuntungan
karena mudah didireferensikan, disesuaikan, dipersonalisasikan, dan disalurkan
lewat network dengan kecepatan yang luar biasa.[1]
1.
Manajemen Relasi Pelanggan (CRM-Customer Relationship Management)
Pengembangan
ikatanyang lebih kuat dengan para pelanggan disebut manajemen relasional
pelanggan (CRM-customer relationship management). Dengan
mengelola secara cermat "titik sentuhan" untuk memaksimalkan
kesetiaan pelanggan. Titik sentuhan pelanggan adalah kesempatan apapun dimana
seorang pelanggan menghadapi merek dan produk mulai dari pengalaman aktual,
komunikasi massal sampai observasi kasul.
Sebuah hotel,
titik sentuhannya mencakup reservasi, check-in dan check-out, program frekuensi
menginap, layanan kamar, layanan bisnis, fasilitas olahraga, layanan cucian,
restoran dan bar.
Beberapa landasan untuk manajemen hubungan pelanggan diletakkan
oleh DOn Peppers dan Marths Rogers dalam satu rangkain buku. Peppers dan Rogers
membuat kerangka kerja empat langkah untuk pemasaran satu lawan satu sebagai
berikut :
a.
Identifikasilah calon dan pelanggan anda
b.
Bedakan pelanggan berdasarkan kebutuhan dan nilai mereka bagi
perusahaan anda.
c.
Berinteraksilah dengan masing-masing pelanggan untuk memperbaiki
pembelajaran anda tentang kebutuhan mereka masing-masing dan untuk membangun
relasi yang lebih kuat.
d.
Sesuaikan produk, layanan, dan pesan dengan kebutuhan masing-masing
pelanggan.
2.
Menarik, Mempertahankan dan Menumbuhkan Pelanggan
Dalam melakukan
hal ini mengahapi pelanggan menurut Jeffrey Gitomer terdapat beberapa
tantangan, yaitu bukan menghasilkan pelanggan yang puas, beberapa persaingan
dapat dilakukan itu, kemudian bagaimana kita dapat menghasilkan pelanggan yang
senang dan setia.
Akan tetapi perusahaan juga harus melihat kondisi perusahaan itu
sendiri agar dapat stabil, tidak hanya menarik pelanggan baru, perusahaan harus
menjaga mereka dan meningkatkan bisnis mereka. Terlalu banyak perusahaan yang
menderita karena tingginya perputaran pelanggan (customer chum) yaitu
pelanggan yang beralih ke perusahaan lain.
Ada dua cara utama
untuk menguatkan retensi pelanggan. Pertama adalah mendirikan hambatan
peralihan yang tinggi. Pealnggan kurang cenderung beralih ke pemasok lain bila
ini mencakup juga biaya modal tinggi, biaya pencarian tinggi atau kehilangan
diskon pelanggan setia. Pendekatan yang lebih baik adalah menyerahkan kepuasan
pelanggan yang tinggi. Ini menyulitkan pesaing untuk menawarkan harga lebih
rendah atau bermaksud untuk beralih.
Beberapa
perusahaan berpendapat mereka telah mendapatkan rasa puas pelanggan dengan
mencentang keluhan, tetapi 96 peresen dari pelanggan yang tidak puas itu tidak
melakukan pengaduan, mereka hanya berhenti membeli. Hal terbaik yang dapat
dilakukan perusahaan adalah mempermudah pelanggan untuk mengadu keluhan atau
kritik dan saran. DEngan memberikan formulir usul-saran, nomor telepon bebas pulsa,
situs web, dan alamat e-mail memungkinkan komunikasi dua arah yang cepat. The
3M Company mengklaim bahwa lebih dari dua-pertiga gagasan perbaikan produknya
berasal dari mendengarkan pengaduan pelanggan.
Proses
Pengembangan Pelanggan
![]() |
3.
Membangun Loyalitas
Kita perlu membedakan lima level investasi perusahaan dalam rangka
membangun relasi pelanggan sebagai berikut.
a.
Pemasaran dasar
b.
Pemasaran reaktif
c.
Pemasaran bertanggungjawab
d.
Pemasaran proaktif
e.
Pemasaran kemitraan.
4.
Megurangi Peralihan Pelanggan
Ada lima langkah utama yang ditempuh perusahaan utuk mengurangi
peralihan
Pertama,
perusahaan harus menentukan dan mengukur tingkat retensi.
Kedua, perusahaan
harus membedakan penyebab erosi pelanggan dan mengidentifikasi mereka yang
dapat dikelola dengan baik.
Ketiga, perusahaan
perlu mengestemasi berapa banyak laba yang hilang ketika kehilangan pelanggan.
Keempat,
perusahaan perlu menggambarkan berapa banyak biaya untuk mengurangi angka
pengalihan.
Akhirnya, Tidak da
yang lebih baik daripada mendengarkan pelanggan.
5.
Membentuk Ikatan Pelanggan yang Kuat
Berry dan Parasuraman mengidentifikasi ada tiga pendekatan untuk
membangun retensi.
a.
Menambah manfaat keuangan
Dengan
menggunakan program membeli terlihat sebagai cara untuk membangun loyalitas
jangka panjang dengan para pelanggan, yang secara potensial menciptakan peluang
penjualan silang dalam proses tersebut. Uang jasa dan syarat-syarat keanggotaan
dapat mencegah bergabungnya orang yang hanya berminat sebentar terhadap produk
perusahaan. Klub pelanggan yang terbatas itu menarik dan mempertahankan para
pelanggan yang merupakan penyumbang terbesar bisnis.
b.
Menambah manfaat sosial
Pada
dasarnya, perusahaan yang memperhatikan pelanggannya akan mengubah pelanggannya
menjadi klien. Perusahaan e-commerce yang berusaha menarik dan mempertahankan
pelanggan menemukan bahwa personalisasi itu lebih dari sekedar menciptakan
informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan.
c.
Menambah ikatan struktural
d.
Perusahaan mungkin memberikan kepada pelanggan alat khusus atau
sambungan komputer yang membantu pelanggan mengelola pemesanan, pengupahan, dan
sediaan. Berikut beberapa saran untuk menciptakan ikatan struktural dengan
pelanggan.
1)
Ciptakanlah kontrak jangka panjang.
2)
Tagihlah harga yang rendah kepada konsumen yang membeli
perlengkapan.
3)
Ubahlah produk menjadi layanan jangka panjang.
B.
Menciptakan dan menentukan harga produk yang memuaskan konsumen
Dalam membuat
produk dan menetukan harga produk kita harus mempunyai strategi. Strategi produk menentukan jenis produk bahwa
perusahaan menciptakan untuk memuaskan pelanggan, sementara strategi penentuan
harga yang menentukan harga yang akan dikenakan untuk produk-produk tersebut.
Kedua strategi mempengaruhi permintaan untuk produk perusahaan memproduksi dan
jumlah pendapatan yang akan dihasilkan selama periode tertentu.
1.
Pengembangan produk dan penawaran produk total
Salah satu cara untuk mencegah kerugian adalah dengan merancang dan
mempromosikan produk yang lebih baik, berarti produk dianggap memiliki arti,
terbia-kualitas bagus pada harga yang wajar.diamana saat konsumen menghitung
nilai dari satu produk, mereka melihat manfaat-manfaatnya lalu mengurangi
dengan biaya-biaya, untuk melihat apakah manfaatnya melebihi baaya atau malah
sebaliknya. Untuk memuaskan monsumen, para pemasar harus belajar untuk
mendengarkan lebih baik dari yang mereka sekarang dan beradaptasi teru menerus
terhadap tuntutan pasar yang berubah-ubah.
Sebuah organisasi tidak dapat melakukan survaei satu waktu terhadap
kebutuhan dan keinginan konsumen, merancang sekelompok produk untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tersebut. Perusahaan harus terus-menerus memonitoe
kebutuhan dan keinginan yang berubah-ubah dari konsumen dan mengadaptasikan
produk-produk., kebijakan-kebijakan dan layanan-layanan terhadap perubahan
tersebut.
Pengembangan produk, dengan demikian , merupakan aktivitas kunci
bagi bisnis modern apapun. Walau demikian pengembangan produk baru, lebih dari
sekedar memperkenalkan produk dan jasa. Apa yang dilakukan para pemasar untyk
menciptakan kegairahan terhadap produk-produk sama pentingnya dengan prodyk itu
sendiri.
2.
Mengembangkan penawaran produk total
Sebuah penawaran produk total terdiri atas segala hal yang dievaluasi konsumen saat memutuskan
apakah ia akan memiliki suatu barang. Dengan demikian produk atau layanan dasar
mungkin berupa mesin, polisi asiransi, tetapi penawaran produk total dapat
terdiri atas penambahan nilai yaitu harga, lingkungan toko serta jaminan.
Saat orang-orang membeli satu
produk, mereka mungkin mengevaluasi dan membandingakan penawaran produk
total yang menarik. Seorang pemasaran yang berhasil harus mulai berfikir
seperti konsumen dan mengevaluasi
penawaran produk total sebagai sekumpulan kesan yang diciptakan oleh seluruh
faktor penambah nilai.
Terkadang sebuah organisasi
menggunakan harga murah untuk menciptakan penawaran produk total yang menarik.
Walaupun demikian para pembelanja harus berhati-hati karean toko-toko “autlet”
juga menyediakan produ-produk berkualitas lebih rendah dari fitur-fitur yang
mirip, tetapi tidak sama persis dengan yang ada ditoko-toko biasa. Konsumen
tetap saja lebih suka berbelanja ditoko-toko outle karena mereka percaya bahwa
mereka dapat barang yang berkualitas dengan harga lebih murah. Konsumen yang
berbeda mungkin menginginkan penawaran produk total yang berbeda, jadi sebuah perusahaan
dapat membuat berbagai jenis penawaran.
3.
Lini produk dan bauran produk
Lini produk adalah sekelompok produk yang secara fisik mirip ataupun ditujukan untuk pasar yang serupa.
Dalam satu lini produk, mungkin ada beberapa merek yang bersaing. Jadi sulit
untuk memilihnya.
Seluruh lini produk membentuk bauran produk yaitu kombinasi dari
seluruh lini produk yang ditawarkan oleh
sebuah perusahaanmanufaktur. Penyedia layanan juga memiliki lini produk dan
bauran produk. [2]
Dalam membuat
produk dan menetukan harga produk kita harus mempunyai strategi. Strategi produk menentukan jenis produk bahwa
perusahaan menciptakan untuk memuaskan pelanggan, sementara strategi menentukan
harga yang akan yang akan dikenakan untuk produk-produk tersebut.
Strategi-strateginya antara lain sebagai berikut :
1.
Strategi penentuan harga
Penentuan harga berdasarkan biaya produksi Estimasi biaya perunit
untuk memproduksi produksi dan
menambahkan suatu kenaikan. Penentuan harga berdasarkan suplai persediaan harga dapat diturunkan unuk
mengurangu kebutuhan persediaan. Penentuan harga berdasarkan harga pesaing
harga akan ditentukan dibawah harga pesaing untuk memperoleh suatu keuntungan
(penentuan harga penetrasi akan diatas pesaing untuk menetapkan kesan yang
tinggi prestise).
2.
Menentukan harga penetrasi
Strategi menentukan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan
produk-produk pesaing agar dapat menembus pasar. Kredit, kebijakan perusahaan
pada keterlambatan pembayaran untuk barang atau jasa, dapat digunakan untuk
menciptakan keunggulan kompetitif dalam memasarkan produk atau jasa. Menawarkan
rencana pembayaran jangka panjang menyediakan pembiayaan bagi nasabah potensial
yang lain mungkin tidak memiliki uang tunai yang tersedia untuk pembelian
langsung. Persyaratan kredit bisa diubah untuk medorong pembayaran awaloleh
pelanggan.
Menentukan harga dapat dilakukan dengan cara berikut :
a.
Penentuan harga defensive
Tindakan
menurunkan harga untuk menahan, mempertahankan pangsa pasarnya.
b.
Penentuan harga predatori
Strategi
menurunkan harga untuk menyerang pesaing baru yang masuk kedalam pasar.
c.
Penentuan harga pestase
Strategi
menggunakan harga yang lebih tinggi untuk meraih kesan lini yang terbaik.[3]
Kepuasan
pelanggan
Kepuasan pelanggan
merupakan sebuah ukuran dari apa yang dirasakan oleh pelanggan setelah
menikmati atau menggunakan produ yang kita jual. Jika pelanggan mendapatkan
lebih dari apa yang diharapkan maka pelanggan tersebut puas, sedangkan jika
pelanggan sangat mendapatkan lebih dari apa yang diharapkan, maka pelanggan
tesebut akan merasakan delight atau sangat puas. Sebaliknya , juka setelah
mengkonsumsi ternyata dibawah harapan pelanggan, maka pelanggan akan merasakan
kecewa, maka pembelian kembali tidak akan terjadi lagi pada produk itu. [4]
C. Grosir, Letter, dan
Distribusi Fisik
Penggunaan
letter mewajibkan pembeli untuk melakukan pembayaran melalui bank. Jadi, yang
harus menerima draft adalah bank, bukannya perusahaan. Sebagai kelanjutan dari
letter kepada eksportir yaitu apabila wesel kredit tersebut diterima, maka
transaksi yang terjadi dapat dijamin pembayarannya. Letter merupakan sebuah
surat kredit dan pemberitahuan kredit yang dikeluarkan oleh sebuah bank (atas
permintaan langganannya), ditujukan kepada korespondennya atau perwakilan atau
cabangnya di tempat lain dengan permintaan agar sejumlah uang disediakan untuk
orang atau perusahaan yang namanya tercantum di dalam letter tersebut.[5]
Istilah
distribusi fisik dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu
barang ke tempat tertentu pada saat tertentu. Bagi produsen kegiatan distribusi
fisik ini tidak hanya meliputi pemindahan barang jadi dari akhir proses
produksi sampai ke konsumen akhir, tetapi juga menyangkut arus bahan baku dari
suatu sumber sampai pad akhir proses produksi. Pada pokoknya, dua masalah
penting yang terdapat dalam kegiatan distribusi fisik ini yaitu pengangkutan
dan penyimpanan.[6]
a.
Pengangkutan
Pengangkutan
dapat diartikan sebagai pemindahan barang melalui suatu jalan atau jalur yang
mengambil tempat diantara lembaga-lembaga saluran, atau antara lembaga saluran
dengan konsumen. Jika barang-barang yang diangkut jumlahnya besar, maka masalah
pengangkutan ini dapat diserahkan pada sebuah lembaga/agen pengangkutan
tersendiri. Agen pengangkutan dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu:
1.
Penggolongan sesuai dengan metode pengangkutannya
a)
Angkutan dengan truk
b)
Angkutan dengan kereta api
c)
Angkutan dengan pipa
d)
Angkutan dengan pesawat udara
e)
Angkutan dengan kapal
2.
Penggolongan sesuai dengan bentuk hukumnya
a)
Agen pengangkutan umum (common carrier), yaitu unit usaha angkutan
umum yang memiliki rute, jam perjalanan, dan jumlah rit tertentu.
b)
Agen pengangkutan kontrak (contak carrier), yaitu unit usaha
angkutan yang beroperasi dalam jumlah pengangkutan terbatas dan didasarkan pada
suatu kontrak.
c)
Agen pengangkutan sendiri (private carrier), yaitu unit usaha
angkutan yang ditangani dan diatur sendiri oleh pabriklprodusennya.
d)
Perantara angkutan (freight forwarder), yaitu unit usah angkutan
yang tidak memiliki fasilitas pengangkutan sendiri. Operasinya dilakukan dengan
cara menyewa ruangan atau tempat atau transport dari perusahaan angkutan lain,
kemudian menyewakannya kembali pada pihak yang memerlukan.
b.
Penyimpanan
Seperti halnya
dengan pengangkutan, masalah penyimpanan ini sering memerlukan pemikiran
tersendiri lebih-lebih bagi perusahaan yang tidak mempunyai fasilitas
pemyimpanan tersendiri. Dalam hal ini, perusahaan dapat menyewa fasilitas
penyimpanan pada lembaga lain yang disebut gudang umum (public worehouse).
Biasanya sewa yang harus dibayar ditentukan menurut besarnya ruangan yang
digunakan.
D.
Mengembangkan Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
Komunikasi
pemasaran (marketing communication) adalah sarana dimana perusahaan berusaha
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen baik secara langsung
maupun tidak langsung tentang produk dan merk yang dijual. Komunikasi pemasaran
mempresentasikan perusahaan dan merknya serta merupakan sarana dimana
perusahaan dapat membangun hubungan dengan konsumen.
1.
Bauran Komunikasi Pemasaran
a.
Iklan, semua bentuk terbayar dari presentasi nonpersonal dan
promosi ide, barang, jasa melalui sponsor yang jelas.
b.
Promosi penjualan, berbagai inisiatif jangka pendek untuk mendorong
percobaan atau pembelian produk atau jasa.
c.
Acara dan pengalaman, kegiatan dan program yang disponsori
perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi
yang berhubungan dengan merk tertentu.
d.
Hubungan masyarakat dan publisitas, beragam program yang dirancang
untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya.
e.
Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, e-mail, atau
internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respons dari
pelanggan dan prospek tertentu.
f.
Pemasaran interaktif, kegiatan atau program online yang dirancang
untuk melibatkan pelanggan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan
kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk atau jasa.
g.
Pemasaran dari mulut ke mulut, komunikasi lisan, tertulis, dan
elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman
membeli atau menggunakan produk atau jasa.
h.
Penjualan personal, interaksi tatap muka dengan satu atau lebih
pembeli yang bertujuan untuk mengadakan pemesanan.
2.
Pengaruh Komunikasi Pemasaran[7]
a.
Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan.
b.
Memperkenalkan dan memberi pemahaman tentang suatu produk kepada
konsumen.
c.
Mendorong pemilihan terhadap merk.
d.
Membujuk pelanggan untuk membeli.
e.
Menanamkan citra produk dan perusahaan di benak konsumen.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemasaran adalah suatu proses perencanaan
dan pelaksanaan konsep, penetapan harga, promosi serta distribusi barang dan
jasa untuk memfasilitasi pertukaran yang memenuhi objektif individual dan
organisasional. Salah satunya denag melakukan bisnis informasi. Informasi sendiri
memiliki keuntungan karena mudah didireferensikan, disesuaikan,
dipersonalisasikan, dan disalurkan lewat network dengan kecepatan yang luar
biasa.
Dalam membuat produk dan menetukan harga produk kita harus
mempunyai strategi. Strategi produk
menentukan jenis produk bahwa perusahaan menciptakan untuk memuaskan pelanggan,
sementara strategi penentuan harga yang menentukan harga yang akan dikenakan
untuk produk-produk tersebut. Kedua strategi mempengaruhi permintaan untuk
produk perusahaan memproduksi dan jumlah pendapatan yang akan dihasilkan selama
periode tertentu.
Penggunaan letter mewajibkan pembeli
untuk melakukan pembayaran melalui bank. Jadi, yang harus menerima draft adalah
bank, bukannya perusahaan. Sebagai kelanjutan dari letter kepada eksportir
yaitu apabila wesel kredit tersebut diterima, maka transaksi yang terjadi dapat
dijamin pembayarannya. Letter merupakan sebuah surat kredit dan pemberitahuan
kredit yang dikeluarkan oleh sebuah bank (atas permintaan langganannya), ditujukan
kepada korespondennya atau perwakilan atau cabangnya di tempat lain dengan
permintaan agar sejumlah uang disediakan untuk orang atau perusahaan yang
namanya tercantum di dalam letter tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, 2011, Manajemen
Pemasaran,Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera.
Johan Suwinto, 2011, Study Kelayakan
Pengembangan Bisnis, Yogykarta:
Graha Ilmu.
Kotler Philip and Kevin Lane Keller, Benyamin
Molan, 2007, Manajemen Pemasaran, Indonesia: PT Macanan jaya Cemerlang.
http://afheralolipop.blogsop.com/2015/12,
http://ilmumanajemenpemasaran.wodpress.com/artikel/merek/ekuitas-merek
[1]Philip Kotler and Kevin Lane Keller, Benyamin Molan, Manajemen Pemasaran(Indonesia:
PT Indeks, 2007)hal.187-200.
[2] .http://ilmumanajemenpemasaran.wodpress.com/artikel/merek/ekuitas-merek,diakses
tanggal 18 april 2017 pukul 21.30 wib
[3]http://afheralolipop.blogsop.com/2015/12,
diakses tanggal 18 apil 2017 pukul 21.35 wib
[4]Johan Suwinto, Study
Kelayakan Pengembangan Bisnis, (Yogykarta: Graha Ilmu, 2011) hal 75.
[5] M Manullang, Pengantar
Bisnis, (Yogyakarta: Gadjah Mada Univercity Press, 2002), hal 61.
[6]Basu Swastha, Ibnu Sukotjo,Pengantar Bisnis Modern, (Yogyakarta:
Liberty Offset, 1998)hal 208-210.

No comments:
Post a Comment